SISTEM
PEREDARAN DARAH
Jantung
Beratnya sekitar 300 gram. Jantung manusia terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Jantung berfungsi memompa darah. Selanjutnya darah dialirkan ke seluruh tubuh. Jantung manusia terbagi menjadi empat ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Antara serambi dan bilik dibatasi oleh katup atau klep. Katup ini berfungsi sebagai pencegah bercampurnya darah bersih (banyak mengandung oksigen) dan darah kotor (banyak mengandung karbon dioksida). Jantung dibungkus selaput tipis yang disebut perikardium.
Fungsi bilik jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya karbondioksida.
2. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
3. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung karbon-dioksida
4. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung oksigen
Pembuluh darah
1. Arteri (pembuluh nadi)
Letak arteri agak dalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Arteri dilewati darah yang mengalir dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri ini dibedakan menjadi empat dari terbesar sampai terkecil. Keempat arteri tersebut yaitu aorta, arteri, arteriol, kapiler. Aorta atau pembuluh nadi utama keluar dari bilik kiri. Aorta dari bilik kiri akan bercabang menjadi pembuluh nadi tubuh. Pembuluh darah ini membawa darah bersih.
2. Vena (pembuluh balik)
Letak vena ada di dekat permukaan kulit, tampak menonjol dan kebiru-biruan. Vena dilewati darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Vena terdiri atas vena tubuh dan vena paru-paru. Vena tubuh dibagi menjadi dua bagian yaitu vena tubuh bagian atas (vena cava superior) dan vena tubuh bagian bawah (vena cava inferior). Adapun vena paru-paru juga dibedakan menjadi dua yaitu vena paru-paru bagian kanan dan vena paru-paru bagian kiri.
Peredaran darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Darah yang menuju paru-paru banyak mengandung karbon dioksida. Nah, setelah kembali ke jantung dan keluar dari jantung darah banyak mengandung oksigen.
2. Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung kemudian mengalir ke seluruh tubuh (selain paru-paru) dan kembali ke jantung. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. Kemudian darah mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah ini banyak mengandung karbon dioksida.
Cara kerja jantung adalah sebagai berikut.
1. Serambi jantung mengembang, maka darah dari pembuluh balik masuk ke dalam serambi.
2. Serambi menguncup dan bilik mengembang, maka darah dari serambi dipompa masuk ke bilik. Darah yang ada di dalam serambi tidak dapat kembali ke dalam pembuluh balik karena ada klep pada pembuluh balik.
3. Bilik menguncup, maka darah tidak dapat kembali ke serambi. Hal ini karena adanya klep antara serambi dan bilik. Dengan demikian darah hanya mengalir ke pembuluh nadi.
Organ peredaran darah juga dapat mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang berhubungan dengan organ peredaran darah yaitu sebagai berikut.
1. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena). Varises disebabkan tekanan darah yang terlalu besar dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung sangat banyak. Pelebaran pembuluh darah pada anus disebut ambeien atau wasir.
2. Penyakit ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang bertugas menyaring darah. Hasil saringan darah berupa air seni (urine). Orang yang terkena radang ginjal, urinenya mengandung protein. Penderita radang ginjal dianjurkan cuci darah dengan menggunakan alat dialisa. Selain itu juga dapat dilakukan cangkok ginjal.
3. Kencing manis
Penyakit ini disebabkan kekurangan hormon insulin pada tubuh seseorang. Oleh karena itu kadar gula dalam darah meningkat. Sedangkan ginjal tidak mampu menyerap kelebihan gula dalam darah tersebut.
Tanda-tanda penyakit kencing manis adalah sebagai berikut.
a. Sering buang air kecil dalam jumlah banyak.
b. Sering merasa lapar.
c. Sering merasa haus.
d. Tubuh terasa lemas.
4. Leukimia
Leukimia atau kanker darah disebabkan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali. Hal ini mengganggu keseimbangan komposisi darah.
5. Anemia
Anemia merupakan penyakit yang disebabkan kurangnya sel darah merah. Dengan demikian darah hanya dapat mengangkut sedikit oksigen ke seluruh tubuh. Penderita anemia akan merasa tubuhnya lemas.
6. Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan yang menyebabkan darah sukar membeku. Jika penderita mengalami luka maka pendarahan sulit dihentikan.
7. Penyumbatan pembuluh darah
Gangguan pada organ peredaran darah sering disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak atau endapan senyawa kapur. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah dari paru-paru ke jantung menyebabkan penyakit jantung koroner. Jika penyempitan atau penyumbatan terjadi pada pembuluh darah ke otak, maka dapat mengakibatkan stroke.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah.:
a. Berolahraga secara teratur.
b. Tidak mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
c. Makanlah makanan bergizi dengan menu seimbang.
d. Hindari merokok, minuman beralkohol dan narkoba.
e. Mengendalikan emosi agar tidak mudah marah.
f. Usahakan istirahat atau tidur yang cukup.
g. Berekreasi untuk menghilangkan ketegangan dan kejenuhan.
Jantung
Beratnya sekitar 300 gram. Jantung manusia terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Jantung berfungsi memompa darah. Selanjutnya darah dialirkan ke seluruh tubuh. Jantung manusia terbagi menjadi empat ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Antara serambi dan bilik dibatasi oleh katup atau klep. Katup ini berfungsi sebagai pencegah bercampurnya darah bersih (banyak mengandung oksigen) dan darah kotor (banyak mengandung karbon dioksida). Jantung dibungkus selaput tipis yang disebut perikardium.
Fungsi bilik jantung
1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya karbondioksida.
2. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
3. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung karbon-dioksida
4. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung oksigen
Pembuluh darah
1. Arteri (pembuluh nadi)
Letak arteri agak dalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Arteri dilewati darah yang mengalir dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri ini dibedakan menjadi empat dari terbesar sampai terkecil. Keempat arteri tersebut yaitu aorta, arteri, arteriol, kapiler. Aorta atau pembuluh nadi utama keluar dari bilik kiri. Aorta dari bilik kiri akan bercabang menjadi pembuluh nadi tubuh. Pembuluh darah ini membawa darah bersih.
2. Vena (pembuluh balik)
Letak vena ada di dekat permukaan kulit, tampak menonjol dan kebiru-biruan. Vena dilewati darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Vena terdiri atas vena tubuh dan vena paru-paru. Vena tubuh dibagi menjadi dua bagian yaitu vena tubuh bagian atas (vena cava superior) dan vena tubuh bagian bawah (vena cava inferior). Adapun vena paru-paru juga dibedakan menjadi dua yaitu vena paru-paru bagian kanan dan vena paru-paru bagian kiri.
Peredaran darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Darah yang menuju paru-paru banyak mengandung karbon dioksida. Nah, setelah kembali ke jantung dan keluar dari jantung darah banyak mengandung oksigen.
2. Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung kemudian mengalir ke seluruh tubuh (selain paru-paru) dan kembali ke jantung. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. Kemudian darah mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah ini banyak mengandung karbon dioksida.
Cara kerja jantung adalah sebagai berikut.
1. Serambi jantung mengembang, maka darah dari pembuluh balik masuk ke dalam serambi.
2. Serambi menguncup dan bilik mengembang, maka darah dari serambi dipompa masuk ke bilik. Darah yang ada di dalam serambi tidak dapat kembali ke dalam pembuluh balik karena ada klep pada pembuluh balik.
3. Bilik menguncup, maka darah tidak dapat kembali ke serambi. Hal ini karena adanya klep antara serambi dan bilik. Dengan demikian darah hanya mengalir ke pembuluh nadi.
Organ peredaran darah juga dapat mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang berhubungan dengan organ peredaran darah yaitu sebagai berikut.
1. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena). Varises disebabkan tekanan darah yang terlalu besar dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung sangat banyak. Pelebaran pembuluh darah pada anus disebut ambeien atau wasir.
2. Penyakit ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang bertugas menyaring darah. Hasil saringan darah berupa air seni (urine). Orang yang terkena radang ginjal, urinenya mengandung protein. Penderita radang ginjal dianjurkan cuci darah dengan menggunakan alat dialisa. Selain itu juga dapat dilakukan cangkok ginjal.
3. Kencing manis
Penyakit ini disebabkan kekurangan hormon insulin pada tubuh seseorang. Oleh karena itu kadar gula dalam darah meningkat. Sedangkan ginjal tidak mampu menyerap kelebihan gula dalam darah tersebut.
Tanda-tanda penyakit kencing manis adalah sebagai berikut.
a. Sering buang air kecil dalam jumlah banyak.
b. Sering merasa lapar.
c. Sering merasa haus.
d. Tubuh terasa lemas.
4. Leukimia
Leukimia atau kanker darah disebabkan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali. Hal ini mengganggu keseimbangan komposisi darah.
5. Anemia
Anemia merupakan penyakit yang disebabkan kurangnya sel darah merah. Dengan demikian darah hanya dapat mengangkut sedikit oksigen ke seluruh tubuh. Penderita anemia akan merasa tubuhnya lemas.
6. Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan yang menyebabkan darah sukar membeku. Jika penderita mengalami luka maka pendarahan sulit dihentikan.
7. Penyumbatan pembuluh darah
Gangguan pada organ peredaran darah sering disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak atau endapan senyawa kapur. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah dari paru-paru ke jantung menyebabkan penyakit jantung koroner. Jika penyempitan atau penyumbatan terjadi pada pembuluh darah ke otak, maka dapat mengakibatkan stroke.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah.:
a. Berolahraga secara teratur.
b. Tidak mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
c. Makanlah makanan bergizi dengan menu seimbang.
d. Hindari merokok, minuman beralkohol dan narkoba.
e. Mengendalikan emosi agar tidak mudah marah.
f. Usahakan istirahat atau tidur yang cukup.
g. Berekreasi untuk menghilangkan ketegangan dan kejenuhan.
Pendahuluan
Di
dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara
terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar
organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh
tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem
pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.
Sifat
darah
Darah
merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah
(sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah
menyebabkan adanya semacam pergeseran intern (internal friction) diantara lapisan yang
berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat viskositas darah.
Viskositas
darah normal = 3-4 kali viskositas air.
Viskositas
plasma darah = 1,5-2 kali viskositas air.
Sel
Darah
1. Eritrosit
(sel darah merah)
Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
2. Leukosit (sel darah putih)
Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit.
Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
3. Trombosit (keping darah)
Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi viskositas darah
Viskositas
darah memegang peranan penting dalam aliran darah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi viskositas darah antara lain:
Volume
hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat
akan diikuti viskositas darah yang meningkat.
Kadar
protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya.
Suhu
tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun.
Kecepatan
aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik.
Diameter
pembuluh darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka
viskositas darah turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir lambat,
maka d) dan e) bekerja saling berlawanan.
Aliran
darah
Agar
darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya
tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield
pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh
darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran
darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari
jantung), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per
menit.
Proses kerja jantung
Ketika
serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah dari seluruh tubuh masuk ke
serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
Ketika
serambi jantung menguncup (berkontraksi), darah dari serambi kanan masuk ke
bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
Pada
saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju
paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat
lebih kurang 1/20 detik.
Sifat
pembuluh darah
Pembuluh
darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu
diameternya dapat membesar atau mengecil. Sifat elastis ini sangat bermanfaat
untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila
tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater pembuluh darah akan
melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar
menjadi normal. Sebaliknya diameter pembuluh darah akan mengecil bila tekanan
darah turun. Bila pembuluh darah mengalami kekakuan maka ia menjadi kurang
fleksibel sehingga tidak dapat melakukan antisipasi terhadap kenaikan/penurunan
tekanan darah.
Elastisitas
pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring
bertambahnya usia (misal oleh karena terjadi pengapuran pada dindingnya) oleh
karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia cenderung sedikit lebih tinggi
dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah adalah karena
adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah,
kolesterol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang
kaku akan menyebabkan hipertensi (penyakit darah tinggi), walau
sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena kekakuan
pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan
pada sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya
dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi berat).
Untuk
menjaga agar elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak mudah
terkena penyakit tekanan darah tinggi, salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan
olahraga (exercise) secara teratur. Dengan
melakukan olahraga secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah
tetap terjaga kelenturannya.
Pembuluh
nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darahDari jantung ke seluruh
tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.
Pembuluh
balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ
tubuh menuju ke jantung.
Pembuluh
kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida
jaringan.
Pembagian
sistem sirkulasi
Secara
umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1.
Sistem sirkulasi umum (besar): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri
keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2.
Sistem sirkulasi paru-paru (kecil): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
Let's
see the video!!!
and
this's the picture!!!
Bagan Sistem Sirkulasi Darah ManusiaSumber: www.bcb.uwc.ac.za
Penggolongan
pembuluh darah
Berdasarkan
ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut:
Windkessel
vessels (compression chamber): pembuluh darah yang sangat besar, misal:
aorta dan arteri besar lainnya. Pembuluh ini sangat elastis dan menyimpan
energi potensial yang dirubah menjadi energi kenetik.
Resistance
vessels: diameter
agak kecil, memiliki sistem pengaturan yang sangat efisien dan diatur pula oleh
sistem syaraf otonom.
Exchange
vessels:
pembuluh darah kapiler. Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari 1 lapisan
sel. Disini terjadi pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan
cairan tubuh lainnya (cairan interstitiil).
Capacity
vessels:
pembuluh-pembuluh darah balik (vena dan venuli), dapat menampung darah dalam
jumlah banyak.
Shunt
vessels:
aliran darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak
turut dalam pertukaran cairan dan zat-zat., diatur oleh sistem
syaraf otonom dan hanya terdapat di beberapa tempat, misal: kulit. Gunanya agar
darah lebih mudah mengeluarkan panas keluar tubuh/permukaan.
Tekanan
darah
Jantung
memompa darah secara terputus-putus (intermittent) kedalam pembuluh darah
terbesar (aorta), selanjutnya kedalam arteri, dst sehingga tekanan darah di
dalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta dan arteri merupakan pembuluh darah
yang elastis sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun secara
berangsur-angsur dan disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu aorta dan
arteri besar dinamakan Windkessel
vessels (compression chamber). Jenis tekanan darah dapat
dibedakan sbb:
Tekanan sistole: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung,
merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung
berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan
sistole berkisar 120 mm Hg
Tekanan diastole: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung,
suatu tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg
Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistole dan diastole.
Pengukuran
tekanan darah
Tekanan
darah dapat diukur dengan 2 cara:
Pengukuran
secara langsung (direct): dengan memasukkan sebuah
kanula kedalam arteri dan menghubungkannya dengan manometer Air Raksa.
Pengukuran
secara tidak langsung (indirect): mengukur tekanan darah secara auskultasi
memakai stetoskop, manset tekanan, pompa karet, dan manometer air raksa
Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah
Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
Anemia: penyakit kekurangan darah yang
mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga
karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru
lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak
terkendali
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk
atau arteri koronaria
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua
macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis
yang disebabkan oleh endapan zat kapur)
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.
Sistem peredaran darah
berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh. Zat makanan berguna
untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk beraktivitas. Pada
manusia, sistem transportasi atau peredaran darah terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.
Jantung terletak di
rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium.
Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka
fibrosa dan otot jantung. Serabut otot jantung bercabang-cabang dan
beranastomosis secara erat.
Jantung manusia dan
mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium kiri dan kanan, serta
ventrikel kiri dan kanan. Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding
atrium, karena ventrikel harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke
organ-organ tubuh yang lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal
daripada ventrikel kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa
darah ke seluruh tubuh. Sedangkan, ventrikel
kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh
sekat yang disebut septum atriorum. Sedangkan, sekat yang
memisahkan ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum
interventrakularis.
Darah kotor dari tubuh
masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid
mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun
jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner
yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah masuk ke dalam
arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri
yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang
pula sampai membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol memberi
darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan
karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh
darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena
pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya
oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang
dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah
kecil.
Dari atrium kiri, darah
mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan
menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta.
Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua
lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
Arteri koroner ialah
pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol
yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung.
Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke
atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu,
aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah
kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin
oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium
kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
Otot jantung mempunyai
kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus. Suatu sistem integrasi
di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang ruang-ruang di dalam jantung
secara berurutan. Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul
sinoatrium. Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang
terletak antara atrium dan sinus venosus. Impuls menyebar ke seluruh bagian
atrium dan ke simpul atrioventrikel. Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot
ventrikel melalui serabut purkinje. Hal ini berlangsung cepat sehingga
kontraksi ventrikel mulai pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah
pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan denyut jantung
dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan
emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. Jika jumlah
denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit. Kecepatan normal
denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung ini makin
menurun dengan bertambahnya umur, pada orang dewasa jumlah denyut jantung
sekitar 60 - 80 per menit.
Pada orang yang
beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan memompa darah 70
ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jadi, jumlah darah yang
dipompa setiap menit adalah 70 × 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak
bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit
dan volume denyut lebih dari 150 ml. Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 -
25 liter per menit.
Darah mengalir, karena
kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri. Sentakan darah yang
terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang elastis
dari seluruh sistem arteri. Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu
darah memasuki jantung disebut diastol. Sedangkan, ketika jantung berkontraksi
atau pada saat darah meninggalkan jantung disebut sistol. Tekanan darah manusia
yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm Hg. 120 merupakan tekanan sistol,
dan 80 adalah tekanan diastole.
Pembuluh darah merupakan
jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya.
Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh
vena, dan pembuluh kapiler.
Pembuluh nadi atau
pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju
kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif
tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri cenderung
terletak agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar
(aorta) yang keluar dari jantung banyak mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap
sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat
menampung darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama
arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar.
Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan
tenang.
Peregangan dan kontraksi
arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat menuju perifer (7,5 m per
detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri mencapai
jaringan, arteri akan bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran menjadi
makin sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar sehingga kecepatan arus
darah berkurang dan tekanannya menurun.
Pembuluh vena atau
pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke arah jantung.
Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan
dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan
elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada sepanjang pembuluh
vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh.
Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh
arteri.
Perbedaan pembuluh arteri
dengan pembuluh vena dapat dilihat pada Tabel berikut.
No
|
Sifat
|
Arteri
|
Vena
|
1
|
dinding
|
tebal dan elastis
|
tipis, kurang elastis
|
2
|
katup
|
satu pada pangkal arteri
|
banyak, sepanjang vena
|
3
|
letak
|
di bagian dalam tubuh
|
permukaan tubuh
|
4
|
Tekanan
|
kuat, jika terpotong darah memancar
|
lemah, jika terpotong darah menetes
|
5
|
Arah Aliran
|
ke luar jantung
|
masuk ke jantung
|
Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
Pembuluh kapiler ialah
pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar sel darah merah,
yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler
yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan
melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa
kira-kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri
atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Oksigen,
glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah
dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti
gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil
sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
Medium transpor dari
sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak hanya mengangkut oksigen dan
karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru. Tetapi juga
mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh. Hal ini meliputi molekul-molekul
makanan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion
dari macam-macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon. Darah
juga berfungsi mengedarkan panas dalam tubuh. Selain itu, darah memainkan
peranan aktif dalam memerangi bibit penyakit. Darah yang terdapat di dalam
tubuh kira-kira 8% bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan bobot badan 70
kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter.
Darah manusia terdiri
atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk padatan dan plasma darah
yang berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi
menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah,
lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel darah
putih. Sedangkan, lapisan paling atas adalah plasma darah.
Sel-sel darah dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan
keping-keping darah. Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati
dengan mikroskop biasa.
1) Sel darah merah
(eritrosit)
Dari ketiga macam sel
darah, sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai
kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Sedangkan, pada
laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. Selain itu, jumlah
sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan
kesehatan seseorang. Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf
dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
Bentuk bikonkaf ini
mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma darah. Sel darah merah
dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit
memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen
sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-sel darah merah
kira-kira 120 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh
sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan
kembali. Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen
empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
2) Sel darah putih
(leukosit)
Sel darah putih mempunyai
satu inti sel dan berbentuk tidak tetap. Fungsi umum dari sel darah putih
adalah melindungi tubuh dari infeksi. Umur leukosit dalam sistem peredaran
darah adalah 12 - 13 hari. Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel
darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan
sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit). Leukosit yang bergranula,
contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %).
Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan
monosit (3 - 8 %).
Neutrofil dan monosit
melindungi tubuh dengan cara melakukan endositosis terhadap partikel asing yang
masuk ke dalam tubuh. Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap
cacing-cacing parasit. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk
sel mast. Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
Semua sel-sel darah putih
dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa. Jumlah sel darah putih di dalam
tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm³ darah. Jika terjadi infeksi,
jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit
yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni. Sedangkan, jumlah leukosit
yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis.
Contoh keadaan jumlah
leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker darah.
Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah
merah oleh sel darah putih.
3) Keping-keping darah
(trombosit)
Keping-keping darah
adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam
sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakera atau lonjong dan berukuran 2
μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. Secara normal dalam
setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah. Trombosit
memiliki peranan dalam pembekuan darah.
Plasma darah ialah cairan
berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari
plasma darah adalah air. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan
ion-ion yang beraneka ragam. Molekul-molekul ini meliputi glukosa yang bekerja
sebagai sumber utama energi untuk sel-sel dan asam amino. Selain molekul
makanan, juga terdapat sisa metabolisme sel. Vitamin-vitamin dan hormon juga
terdapat dalam plasma darah. Sejumlah ion, misalnya Na+ dan Cl– terdapat dalam
plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein,
seperti fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah.
Darah manusia dapat digolongkan
berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya. Antigen adalah suatu jenis
protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi. Penggolongan ini sangat
bermanfaat untuk transfusi darah. Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian
tentang golongan darah dan transfusi darah berikut ini.
a.
Golongan darah
Golongan darah pada
manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan berdasarkan ada atau tidak
adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin). Orang yang bergolongan
darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A.
Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β (antibodi β). Orang yang
bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen B,
sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α (antibodi α).
Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah
mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung
antibodi α dan β. Sedangkan, orang yang bergolongan darah O, pada membran sel
darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya
mengandung aglutinin α dan β. Untuk lebih memahami, mari perhatikan Tabel di
bawah ini.
Golongan Darah
|
Aglutinogen
|
Aglutinin
|
A
|
A
|
β
|
B
|
B
|
α
|
AB
|
AB
|
-
|
O
|
-
|
α
dan β
|
b.
Transfusi darah
Transfusi darah adalah pemberian
darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah
disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien. Dalam
transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang
dimilikinya.
Sedangkan, pada resipien
yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi). Jika antigen A
(aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan
menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B)
bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau
membeku.
Golongan darah O dapat
menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak
memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau
penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O
juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena
golongan darah O memiliki antibodi α dan β.
Tabel
Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah
Golongan darah AB
merupakan resipien universal, karena dapat menerima darah dari golongan darah
A, B, AB, maupun O. Hal ini disebabkan karena golongan darah AB tidak mempunyai
antibodi (aglutinin) α maupun β, tetapi hanya memiliki antigen (aglutinogen) A
dan B.
Selain golongan darah,
ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu antigen yang
dimiliki manusia yang dinamakan rhesus. Rhesus negatif adalah darah yang di dalam
eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam plasma darahnya
mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus. Jika darah seseorang yang
bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan
terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
Peredaran limfa dimulai
dari jaringan dan berakhir pada pembuluh balik di bawah selangka. Cairan limfa
berasal dari plasma darah dalam kapiler darah yang keluar menuju jaringan
tubuh. Kemudian, cairan limfa ini masuk ke dalam dua macam pembuluh getah
bening, yaitu duktus limfatikus dekster dan duktus
toraksikus sinister.
Duktus limfatikus dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri.
Demikianlah Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Selanjutnya baca juga materi Gangguan Sistem Peredaran Darah.
Duktus limfatikus dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri.
Demikianlah Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Selanjutnya baca juga materi Gangguan Sistem Peredaran Darah.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran
darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya
darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya
dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga
terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung
(bilik kanan) melaluli arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui
vena pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).
Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri)
melalui aorta menuju ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke
jantung (serambi kanan).
1.
Alat Peredaran Darah
a. Jantung
Jantung
berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang disebut
dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang
disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu
katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta(arteri
besar),
katup valvula bikuspidalis yang
terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula
trikuspidalisyang terletak antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi
(atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebutarteri.
Arteri yang berhubungan langsung dengan jantung yaitu Arteri
pulmonalis dan Aorta. Arteri pulmonalis membawa
darah kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah
arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung(bilik/ventrikel
kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung
disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang
berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava
inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena
yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung,vena cava
inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah
menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena
yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal
adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel
berkontraksi disebut tekanansistol. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan
darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang
paling tebal karena berfungsi mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh.
Dan yang kedua ketebalannya adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya
lebih ringan yaitu memompakan darah menuju paru-paru.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri
kaya akanoksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari
permukaan kulit
2) Arteriole,
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler,
berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah
dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi
pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel
tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule,
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena,
berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis
dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di
dalam vena kaya akan
CO2 kecuali
vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit
2.
Darah
Darah manusia berwarna merah karena
mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengankut
oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma
merupakan bagian darah yang berupa cairan.
Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma
darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam
plasma antara lain berupaalbumin yang berfungsi untuk menjaga
tekanan osmotik darah , globulin yang berfungsi membentuk
antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah.
Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebutserum.
Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan
tubuh.
b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang
berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi
untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon
dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di
sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak
dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit (sel darah putih), berfungsi
dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan
mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di
sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat
amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya
dapat bergerak bebas. Diapedesis artinya dapat
menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu
dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah
4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat
melebihi 10.000 per mm3darah yang disebut leukositosis. Jika kadar
leukosit kurang dari 4.000 per mm3disebut
menderita penyakit leukopenia. Misalnya
karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut
menderita kanker darah atau leukemia.
3) Trombosit, berperan dalam
pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang
belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak
berinti. Skema Pembekuan darah :
Setiap komponen darah mempunyai fungsi
tertentu, sehingga fungsi darah beraneka
macam, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel darah merah mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
2) Plasma darah, mengangkut sari makanan dari
usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk
dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
3) Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit
dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
4) Limfosit menghasilkan antibodi untuk
membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
5) Melakukan pembekuan darah ketika terjadi
luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
6) Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu
berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan
energi panas secara merata ke seluruh tubuh.
3. Golongan Darah
Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan cara
penggolongan darah dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapat dibedakan
menjadi golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penentuan golongan darah
berdasarkan kandungan Aglutinogen (antigen) dan Aglutinin
(antibodi) dalam darah. Aglutinogen merupakan protein dalam sel darah
merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua jenis aglutinogen pada
darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin merupakan protein di
dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai
zat antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin α (alfa) dan aglutinin β(beta). Aglutinin α disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan
aglutinogen A. Sedangkan aglutinin β disebut juga serum anti B yang akan menggumpalkan
aglutinogen B.
Tranfusi darah adalah proses penyaluran darah dari orang satu ke orang yang lainnya. Donor berarti pemberi dalam tranfusi darah dan resipien berartipenerima dalam tranfusi darah.
Golongan darah 0 disebut donor universal, artinya secara teori dapat ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkan oleh resipien. Hal inidisebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen. Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal, karena secara teori dapat menerima transfusi darah dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan karena golongan AB tidak mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkandarah jenis apapun dari donor.
4.
Sistem Peredaran Getah Bening
Fungsi sistem peredaran getah bening (limfa)adalah sebagai berikut :
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan
plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan
mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih
yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini
keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi
seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan
terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Kelenjar
limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar
tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama
dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan
sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya
antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman
penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel
darah merah
yang sudah mati.
Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal
tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga
hidung disebutpolip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah
infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan.
5.
Kelainan pada Peredaran Darah
Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah
adalah sebagai berikut :
a. Anemia, merupakan
keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin
yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa
lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat
mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya
produksi eritrosit.
b. Serangan jantung, ditandai
dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin.
Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat menimbulkan
gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena
serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok,
penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga.
c. Varises, yaitu
pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah,
pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh
cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena
bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan
sebagainya. Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau
ambeian.
d. Tekanan darah rendah
(hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal.
Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai
pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan
darah, muntaber, dan pendarahan.
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu
keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah
nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress, kelebihan berat badan, kelebihan
garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.
MATERI BIOLOGI SMA KELAS XI IPA
SEMESTER
I
Bab I
Struktur dan Fungsi Sel
BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadiProtoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang padaprotoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
a Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadiProtoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang padaprotoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
a Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
Bab II
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
1.
Jaringan pada akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang langsung berhubungan dengan tanah. Akar memiliki ciri-ciri antara lain: (a) Tidak berbuku-buku sehingga tidak beruas-ruas dan tidak mendukung daun,sisik,atau bagian lainnya; (b) Warna tidak hijau, biasanya keputihan atau kekuning-kuningan; (c) Tumbuh terus pada ujungnya; (d) Bentuk sering kali meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah; (e) Tumbuh dengan arah ke pusat bumi (geotropi) atau menuju ke air (hidrotopi), meninggalkan arah datangnya cahaya.
Anatomi Tumbuhan
Secara umum akar memiliki fungsi: (a) Menyerap air dan mineral; (b) Menegakkan tumbuhan; (c) Tempat menyimpan cadangan makanan; (d) Sebagai alat respirasi. Akar di bedakan menjadi 2 jenis yaitu: (a) Akar serabut, (b) Akar tunggang.
Lapisan-lapisan jaringan penyusun akar,adalah: (a) Epidermis (lapisan terluar); (b) Korteks (lapisan di bawah epidermis); (c) Endodermis (memisahkan korteks dengan silinder pusat); (d) Silinder pusat (lapisan dalam akar).
2. Jaringan pada batang
Penampang Batang Dikotil (kiri) dan Monokotil (kanan)
Batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dan daun tumbuhan serta dapat juga sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis dan air. Jaringan pada batang meliputi: (a) Epidermis (kulit luar); (b) Korteks (kulit pertama); (c) Endodermis (sarung tepung); (d) Silinder pusat (stele).
3.Jaringan pada daun
Penampang Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang umumnya berbentuk pipih,melebar,dan berwarna hijau. Daun berfungsi untuk tempat fotosintesis dan transpirasi (penguapan). Sistem jaringan pada daun terdiri atas: (a) Epidermis atas, berfungsi melindungi jaringan di bagian dalamnya. (b) Mesofil, sebagai jaringan dasar terletak antara epidermis atas dan bawah. (c) Berkas pengangkut, yang terdiri dari penbuluh kayu dan pembuluh tapis. (d) Epidermis bawah, terdapat stomata sebagai tempat keluar masuknya udara dan air.
Air dan garam mineral dapat naik dari dalam tanah ke daun dikarenakan: (a) Tekanan akar/daya dorong akar; (b) Daya isap daun (penguapan daun); (c) Daya kapilaritas pembuluh kayu (Xilem).
4. Jaringan pada bunga
Penampang Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan biji. Bagian-bagian bunga meliputi: (a) Kelopak bunga (kaliks), berfungsi sebagai lapisan pelindung kuncup bunga; (b) Mahkota bunga (korola), berwarna dan berbau harum sebagai penarik hewan untuk membantu penyerbukan(pollinator); (c) Benang sari (stamen), terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai sari (filamentum), berfungsi sebagai alat kelamin jantan; (d) Putik (pistil), sebagai alat kelamin betina. Putik terdiri atas kepala putik (stigma) yaitu tempat untuk menempelkan serbuk sari, tangkai putik (stilus) yang merupakan penghubung antara kepala putik dan bakal buah (ovarium) yang didalamnya terdapat bakal biji (ovul).
Macam-macam bunga meliputi: (a) Bunga sempurna (lengkap), adalah bunga yang memilliki kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik. (b) Bunga tidak sempurna (tidak lengkap), yaitu bunga yang salah satu bagiannya tidak ada. (c) Bunga jantan, jika memiliki benang sari saja. (d) Bunga betina, jika memiliki putik saja.
Bab III
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Tubuh
hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu
membentuk jaringan. Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap
organisme tidak selalu sama, tergantung pada tingkatan organisme itu.
A. Jaringan
Hewan
1. Jaringan
Epitelium
Merupakan
jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun
sebelah dalam. Sel-sel epitulium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat
(semen) antar sel, sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel. Dengan demikian
jaringan ini dapat melindungi jaringan dibawahnya dari pengaruh lingkungan
luar. Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan
bentuknya, dan berdasarkan struktur dan fungsinya.
a. Epitelium
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
- Epitelium
sederhana
Ada yang
berbentuk pipih, seperti kubus, atau seperti batang (silindris)
- Epitelium
berlapis semu
Epitelium
ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitelium tetapi ketinggian sel yang
menyusunnya tidak sama, sehingga terlihat seperti berlapis. Epitelium berlapis
semu terdapat pada trakea.
- Epitelium
berlapis
Epitelium
berlapis tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Sel pada lapisan paling
dasar disebut sebagai sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atas sel
basal terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, atau batang.
b. Epitelium
berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua.
1. Jaringan
epitelium penutup
Berperan
melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di
permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga atau merupakan lapisan di
sebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2. Jaringan
epitelium kelenjar
Tersusun
oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair yang berbeda
dengan darah dan cairan antar sel, kelenjar dibedakan menjadi 2, yaitu kelenjar
eksokrin dan kelenjar endokrin.
2. Jaringan
Ikat
Jaringan
ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan
jaringan lainnya atau organ-organ
Fungsi
jaringan ikat :
- Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan
- Membungkus
organ-organ
- Menghasilkan
umunitas
Komponen
Jaringan Ikat
1. Sel
2. Serabut,
atau serat penyusun jaringan ikat terdiri atas tiga macam. Yaitu kolagen,
elastin, retikulum.
3. Zat
dasar, merupakan zat yang tidak berbentuk, tidak berwarna, dan homogen.
Macam-macam
Jaringan
1. Jaringan
Ikat biasa
a. Jaringan
ikat padat
b. Jaringan
Ikat longgar
2. Jaringan
ikat khusus
a. Jaringan
tulang rawan (kartilago)
b. Jaringan
tulang sejati (osteon)
Struktur
Jaringan Hewan
Jaringan Pada Hewan
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam.
Fungsi umum epitel ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh
Macam Jaringan Epitel
Epitelium pipih selapis
Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi
Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.
Epitelium kubus selapis
Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: Sekresi dan absorpsi
Epitelium kubus berlapis banyak
Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.
Epitelium silindris selapis Lokasi:
Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).
Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi
Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi .
Epitelium silindris berlapis banyak semu
Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya tidak bersilia .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat
Epitelium transisional
Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.
Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume organ.
Jaringan Ikat
Macam Jaringan ikat:
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat khusus
Tulang rawan
Tulang
Darah dan limfe
Jaringan lemak
Jaringan Otot
Macam-macam Sel Otot
Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.
Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseral
Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson.
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Saraf sensorik/aferent
Saraf motorik/eferent
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam.
Fungsi umum epitel ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh
Macam Jaringan Epitel
Epitelium pipih selapis
Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi
Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.
Epitelium kubus selapis
Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: Sekresi dan absorpsi
Epitelium kubus berlapis banyak
Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.
Epitelium silindris selapis Lokasi:
Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).
Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi
Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi .
Epitelium silindris berlapis banyak semu
Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya tidak bersilia .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat
Epitelium transisional
Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.
Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume organ.
Jaringan Ikat
Macam Jaringan ikat:
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat khusus
Tulang rawan
Tulang
Darah dan limfe
Jaringan lemak
Jaringan Otot
Macam-macam Sel Otot
Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.
Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseral
Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson.
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Saraf sensorik/aferent
Saraf motorik/eferent
Bab
IV Sistem Gerak Manusia
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Alat
gerak pada manusia dan hewan tingkat tinggi adalah tulang dan otot. Tulang disebut
alat gerak pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya
berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Posting kali ini membahas
dengan singkat mengenaiSistem gerak pada manusia : Tulang dan Otot.
Tulang
Tulang-tulang dalam tubuh
manusia menyusun suatu sistem kerangka. Tulang-tulang yang menyusun rangka
mempunyai struktur yang beraneka ragam, sesuai dengan fungsinya. Secara umum
fungsi rangka adalah:
·
menegakkan tubuh
·
sebagai alat gerak pasif
·
tempat melekatnya otot-otot rangka
·
melindungi alat-alat yang vital seperti otak, jantung, paru-paru
dan lain sebagainya
·
tempat deposit kalsium dan fosfat
Macam-macam
Tulang
Tulang dapat dibedakan
atas beberapa macam, baik berdasarkan jenisnya maupun berdasarkan bentuknya.
Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Tulang
rawan (kartilago)
Tulang rawan (kartilago)
terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mengeluarkan matriks
yang disebut kondrin. Tulang rawan bersifat bingkas atau lentur. Tulang rawan
pada anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa, karena tulang rawan
pada anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel tulang,
sedangkan pada orang dewasa berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung
calon sel tulang rawan (kondroblas).
Tulang
keras / sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk
oleh sel-sel tulang keras (osteosit) yang mengeluarkan matriks yang mengandung
senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan senyawa ini dalam matriks menyebabkan
tulang menjadi keras. Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian
yang disebut lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh
suatu saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini
membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan yang
disebut saluran Havers. Pada saluran ini terdapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi
bagi osteosit.
Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:
Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:
·
tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang
rapat dan padat, misalnya:tulang pipa
·
tulang spons, bila
matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek, tulang pipih
Berdasarkan bentuknya tulang dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
·
tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering,
tulang hasta, dan tulang pengumpil
·
tulang pipih, misalnya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang
tengkorak
·
tulang pendek, misalnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal
kaki, dan ruas-ruas tulang belakang
Osifikasi
(proses penulangan)
Tulang pipa terbagi atas
tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise,
bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras disebut diafise, dan antara diafise dan
epifise terdapatcakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan dan banyak
mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang
masih dalam pertumbuhan bagian inilah yang dapat bertambah panjang. Di
dalam tulang pipa terdapat rongga. Rongga ini terjadi karena aktivitas osteoklas yang berfungsi merombak sel-sel
tulang. Selanjutnya rongga itu berisi sumsum tulang. Sumsum ini berwarna
kuning, yang merupakan campuran antara lemakdan sumsum merah.
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut:
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut:
1.
tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama
pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat
pembungkus tulang rawan
2.
osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang
keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak
mengandung pembuluh darah serta serabut saraf
3.
osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks
tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan
mengeras
4.
terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan
menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang
disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
5.
bagian cakra epifise terus mengalami penulangan, sehingga bagian
inilah yang dapat menyebabkan tulang tumbuh memanjang
6.
di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak
sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi
sumsum tulang
Hubungan
Antartulang (Artikulasi)
Tulang-tulang
di dalam tubuh ada yang saling berhubungan dengan erat ada pula yang tidak.
Hubungan antartulang ini disebut artikulasi.
Hubungan antara tulang yang satu dengan lainnya (persendian tulang) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sinartrosis dan diartrosis.
·
Sinartrosis, yaitu
hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerak. Pada jenis
artikulasi ini penghubungnya adalah jaringan
ikat yang kelak akan
mengalami osifikasi. Misalnya hubungan antar tulang tengkorak (sutura)
·
Amfiarthrosis yaitu hubungan antartulang yang
memungkinkan sedikit gerak karena antartulang dihubungkan oleh tulang rawan. Misalnya ruas
tulang belakang (vertebrae) dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang
rusuk.
·
Diartrosis, yaitu
hubungan antartulang yang memungkinkan timbulnya gerak, sering disebut dengan
sendi.
Macam-macam hubungan diartrosis:
1.
Sendi kaku, kedua
ujung tulang agak rata, sehingga menghasilkan gerakan geser dan tidak berporos.
Contohnya,hubungan antartulang karpal (tulang pergelangan kaki).
2.
Sendi engsel, ujung
tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini berporos satu. Misalnya,
hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas antar jari.
3.
Sendi ovoid, di
mana kedua ujung tulang yang satu berbentuk oval, dan masuk ke dalam suatu
lekuk yang berbentuk elips. Misalnya, persendian antara pergelangan tangan dan
tulang pengumpil. Sendi ini memungkinkan berporos dua dengan gerak ke kiri dan
ke kanan, maju-mundur dan muka-belakang.
4.
Sendi putar, ujung
tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Gerakan ini
memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos satu. Misalnya, hubungan
antara tulang kepala dan tulang atlas.
5.
Sendi pelana, kedua
ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua. Misalnya, hubungan antara
ruas jari tangan dengan tulang tapak tangan.
6.
Sendi peluru (endartrosis), apabila ujung tulang yang
satu berbentuk bonggol masuk ke tulang yang berbentuk cekungan. Hubungan ini
berporos tiga. Misalnya, tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha
dengan tulang pinggul.
Bab V Sistem Peredaran Darah
SISTEM PEREDARAN DARAH
Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah
Proses kerja jantung
Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah
1. Dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
2. Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
3. Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
4. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.
Pembuluh Darah
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.
2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung.
3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.
Darah
Eritrosit (sel darah merah)
Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
Leukosit (sel darah putih)
Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit.
Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
Trombosit (keping darah)
Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah
Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur)
Varises: pelebaran
No comments:
Post a Comment